Kamis, 19 September 2013 Di 02.50 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Angka kebakaran yang terjadi di Jakarta mulai Januari sampai dengan 27 Desember 2012 mencapai angka 1.008 kejadian. Kebakaran ini terjadi di lima wilayah, yaitu Jakarta Timur, Barat, Selatan, Utara, dan Pusat.
"Selama tahun 2012, kebakarannya sudah berulang 1.008 kali. Paling banyak frekuensi kebakaran di Jakarta Timur sebanyak 285 kali," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Paimin Napitupulu di kantor Dinas Pemadam Kebakaran Pemrov DKI pada Kamis (27/12/2012).
Paimin mengatakan, untuk daerah lain seperti Jakarta Barat sebanyak 218 kali, Jakarta Selatan 212 kali, Jakarta Utara sebanyak 196 kali, Jakarta Pusat 123 kali. Sedangkan untuk wilayah kepulauan seribu tidak ada data pernah terjadi kebakaran.
Penyebab kebakaran paling besar diakibatkan oleh korsleting listrik, sebanyak 663 kali. Sedangkan kompor menjadi penyebab kebakaran di 88 kejadian. Kemudian penyebab lainnya adalah rokok sebanyak 46 kali, lampu 1 kali, dan dengan penyebab lain-lain seperti anak main petasan, sampah, atau obat nyamuk.
Dari 1.008 kebakaran tersebut, diperkirakan total kerugian mencapai Rp 290.304.480.000. Total tersebut hanya perkiraan kebakaran sampai tanggal 27 Desember 2012.
Paimin mengungkapkan, kebakaran paling sering terjadi pada musim kemarau dan bulan puasa. Pada musim kemarau, keadaan yang panas dan sulit sumber air membuat api mudah menjalar. Sedangkan bulan puasa diakibatkan aktivitas masyarakat yang memasak pada malam hari, kemudian mereka kelelahan dan tertidur, sehingga api pun kian merembet ke berbagai arah.
Untuk wilayah yang paling berisiko terjadi kebakaran adalah Jakarta Barat. Banyaknya kebakaran di Jakarta Barat paling sering terjadi di kecamatan Tambora. Wilayahnya yang padat penduduk dengan rumah yang saling berdempetan membuat Tambora menjadi wilayah rawan kebakaran.
"Ya kalau di Tambora kan sudah sampai ada istilah arisan kebakaran. Minggu ini RT ini, minggu depan RT itu," ungkap Paimin.
Karena jumlah frekuensi kebakaran yang terus meningkat, dinas pemadam kebakaran mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mudah panik. Masyarakat juga diharapkan untuk menggunakan listrik dengan sewajarnya.

Di 02.49 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Kepanikan melanda warga di Jalan Kramat III RT 07 RW 08, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Api berkobar membakar kediaman mereka yang memang berada di permukiman padat.
Kebakaran tersebut terjadi pada Rabu (13/2/2013) sekitar pukul 13.00 WIB. Sirene dari mobil pemadam kebakaran terdengar memekakkan telinga. Bahkan, dua mobil ambulans ikut bersiaga untuk mengantisipasi adanya korban.
Petugas kebakaran berusaha masuk ke dalam Gang Listrik yang sulit ditembus. Bahkan, sempat terdengar bunyi ledakan yang berasal dari kabel listrik.
Di dalam gang sudah dipenuhi asap hitam. Warga pun terlihat sibuk membawa harta benda mereka ke tempat yang lebih aman. Tidak sedikit di antara mereka yang tak kuasa menahan air mata melihat rumah mereka sudah hangus terbakar.
"Enggak tahu kenapa. Tadi saya lagi jalan, tiba-tiba ada orang teriak-teriak, bawa baju.. bawa baju. Saya lihat ke atas sudah ada asap," ujar Rani, warga Gang Listrik 1.
Aksi pemadam kebakaran menaklukkan api menjadi perhatian warga setempat. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Kramat Raya mengalami kemacetan. Sebab, banyak kendaraan yang berhenti menyaksikan asap kebakaran yang membubung tinggi.

Jumat, 06 September 2013 Di 00.50 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta melakukan serah terima jabatan terhadap dua pejabat eselon II yang telah memasuki masa pensiun, Jumat (6/9). Keduanya yakni Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Ratnaningsih dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ery Basworo.

Kepala BKD DKI Jakarta, I Made Karmayoga mengatakan, keduanya telah memasuki masa pensiun pada 5 September kemarin. Sesuai dengan komitmen Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, pejabat yang telah memasuki masa pensiun tidak akan diperpanjang lagi jabatannya. "Keduanya telah memasuki masa pensiun, jabatan sementara dipegang oleh Pelaksana tugas (Plt)," kata Made, Jumat (6/9).

Saat ini, Plt Kepala Dinas KUMKMP DKI dipegang oleh Kepala Dinas Energi dan Perindustrian Andi Baso, sementara Plt Kepala BPBD DKI diserahkan kepada Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso. Serah terima jabatan sendiri dipimpin olah Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Wiriatmoko.

Dikatakan Made, keduanya merupakan pengganti sementara sampai adanya pejabat resmi yang ditunjuk. Pihaknya pun saat ini sedang melakukan uji kompetensi terhadap pejabat eselon II atau setingkat kepala bidang dan kepala dinas untuk mengisi kekosongan tersebut. "Dalam upaya mencari penggantinya, kita sedang lakukan tes uji kompetensi kepada pejabat eselon II yang senior. Ujiannya sudah kemarin, diikuti sekitar 12 orang," ujarnya.

Menurutnya, ujian kompetensi ini digelar selama dua hari berturut-turut. Tim penguji didatangkan dari luar Pemprov DKI, yaitu 7 assesor dan 4 nara sumber. Pelaksanaan uji kompetensi ini untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) apabila terjadi rotasi pejabat. Dengan begitu, bila tiba-tiba terjadi rotasi, maka BKD sudah punya SDM yang tepat. "Tes itu untuk jaga-jaga saja, kalau ada pergantian tinggal ambil dari hasil ujian itu," jelasnya.

Sebelumnya, satu pejabat eselon II DKI juga telah memasuki masa pensiun, yakni Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Widyo Dwiyono. Saat ini jabatan tersebut dipegang oleh Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Yonathan Pasodung sebagai Plt.

Di 00.49 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Rencana Pemprov DKI Jakarta membangun Giant sea Wall atau tanggul raksasa di laut Jakarta segera terealisasi. Bahkan, pada tahun depan dijadwalkan groun breaking atau peletakan batu pertama mega proyek tersebut akan dilakukan. Untuk itu, berbagai persiapan juga terus dimatangkan dan dirampungkan.

Direktur Jendral Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Muhammad Hasan mengatakan, pihaknya telah membahas persoalan banjir di ibu kota dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Terlebiih, saat ini sudah mendekati musim penghujan, sehingga baik pemerintah pusat maupun Pemprov DKI dituntut siap mengantisipasi datangnya musim penghujan.

"Kita bicarakan program-program penanggulangan banjir di Jakarta. Apalagi sudah mendekati musim hujan berikutnya. Yang kedua, kita juga membahas masalah perencanaan ke depan untuk membangun giant sea wall," ujar Hasan, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (6/9).

Dikatakan Hasan, pembangunan tanggul raksasa akan dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, akan terlebih dahulu dibangun tanggul bagian dalam. "Pertama kita akan ground breaking tahun depan. Untuk tahap pertama dibangun tanggul bagian dalam," katanya.

Sementara untuk penanganan banjir lainnya, seperti pembuatan sodetan dan normalisasi Kali Ciliwung juga terus dilakukan. Permasalahan di bottle neck menjadi fokus untuk segera diselesaikan. "Yang jadi masalah itu masih ada persoalan pembebasan lahan. Jadi akan kita fokuskan ke tempat-tempat itu," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menambahkan, dirinya telah mendesak agar pembangunan giant sea wall dipercepat. Kamudian permbagian kerja antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat juga harus diperjelas dalam pembangunan proyek ini. "Tadi konsentrasi untuk giant sea wall. Saya minta agar dimajukan pelaksanaanya. Kemudian pembagian tanggung jawabnya. Kalau sudah jelas langsung kerja kebut-kebutan," tegas Jokowi.

Dikatakan Jokowi, pembangunan giant sea wall harus segera dipercepat, sebab level air laut semakin tinggi. Selain itu, dengan pembangunan tanggul raksasa diharapkan bisa menambah pasokan air baku untuk wilayah ibu kota. "Ya inginnya semua cepat. Kita kejar-kejaran, karena level air laut itu semakin tinggi. Air baku di sini juga kurang dan air baku di bawah tanah juga smakin turun setiap tahun," katanya.

Saat ini, sambung Jokowi, rencana pembangunan tanggul raksasa masih dalam tahap pembuatan desain. Diharapkan desainya bisa segera rampung sehingga dapat segera dibangun. "Sekarang masih dalam proses desain, belum rampung. Tapi tahun depan kita mulai," tandasnya.

Kamis, 05 September 2013 Di 01.56 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Puluhan ribu massa buruh yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja kembali melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Dalam aksinya yang menuntut kenaikan upah sebesar 50 persen secara nasional dan UMP DKI sebesar Rp 3,7 juta mengakibatkan kemacetan parah mulai dari Jl Jenderal Sudirman menuju Jl MH Thamrin.


Kemacetan panjang terjadi lantaran massa buruh menutupi hampir seluruh badan jalan dan hanya menyisakan jalur bus Transjakarta. Rencananya massa yang telah berdemo sejak pukul 10.00 ini, akan melakukan longmarch menuju Istana dan kantor Kementerian BUMN.


Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, aksi buruh hari ini merupakan jawaban untuk menolak diberlakukannya upah murah. "Buruh tidak main-main menuntut kenaikan upah Rp 3,7 juta untuk DKI Jakarta dan 50 persen untuk daerah lain di Indonesia," tegasnya, Kamis (5/9).


Sementara itu, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes M Chairul mengatakan, pihaknya mengerahkan sekitar 11.600 personil kepolisian yang menjadi titik aksi buruh. Sementara itu untuk arus lalu lintas akan dialihkan secara situasional.


"Dalam rangka antisipasi buruh ini semua personil ada 11.600 orang personil, di Bundaran HI kita siagakan sebanyak 1.000 personil Brimob dan Satgas Polda, yang di Istana ada 3000 personil. Buruh akan melakukan longmarch ke Istana Negara, izin mereka sampai pukul 16.00. Kita imbau kepada pengendara harap bersabar kalau ada apa-apa silakan hubungi petugas," katanya.

Di 01.08 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) hingga kini masih menunggu usulan perubahan nama Jalan Medan Merdeka dari Tim 17. Karena itu, orang nomor satu di Jakarta ini belum bisa berkomentar mengenai batalnya nama Presiden ke-2 RI Soeharto diusulkan untuk salah satu nama Jalan Medan Merdeka.

"‪Saya saat ini masih menunggu usulan tertulis dari tim 17. Masih nunggu, karena usulannya belum sampai ke saya, apanya yang harus dikomentari?," kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (5/9).

Ia pun mengaku setelah mendapatkan surat resmi dari Tim 17 masih akan dimatangkan kembali. Kemudian akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perubahan tersebut. "Kalau sudah masuk tentu saja nanti akan kita matangkan, tapi juga sosialisasi ke masyarakat. Kalau iya baru saya teruskan ke presiden untuk ditetapkan," ujarnya.‬

Ia pun enggan memberikan bocoran terkait nama jalan yang santer terdengar. Dirinya tetap berpegangan dengan surat resmi dari Tim 17. "Ya belum masuk, apa yang dibicarakan? Masuk saja belum. Jangan-jangan tidak masuk ke meja saya. Saya masih menunggu," ucapnya.

Seperti diketahui, nama mantan Presiden Soeharto dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin yang semula diusulkan jadi nama salah satu Jalan Medan Merdeka dibatalkan. Sebab, keduanya dianggap bukan pahlawan. Batalnya kedua nama tersebut diusulkan juga karena adanya pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Sehingga hanya ada dua nama yang akan diusulkan, yakni Soekarno untuk Jalan Medan Merdeka Utara dan Hatta untuk Jalan Medan Merdeka Selatan. Selain itu, muncul juga nama Ismail Marzuki yang diusulkan oleh Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB). Sebab selain sebagai putra Betawi, Ismail Marzuki juga dianggap sebagai pahlawan yang membantu kemerdekaan.

Di 01.07 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Setelah berdemo di Bundaran Hotel Indonesia, ribuan massa buruh melakukan aksi longmarch menuju Istana Negara, Jakarta Pusat. Akibat aksi demonstrasi itu, sejumlah ruas jalan yang menuju Jl Medan Merdeka Utara, Jl Medan Merdeka Selatan dan Jl Medan Merdeka Barat dialihkan oleh pihak kepolisian.

Jalan yang dialihkan ialah Jl Medan Merdeka Timur mengarah Medan Merdeka Utara, tepatnya di depan gedung pusat Pertamina, dialihkan melawati Masjid Istiqlal lalu menuju Jl Veteran.

Lalu, di simpang Harmoni, pengendara dari arah Kota menuju Monas dialihkan ke Jl Juanda. Sedangkan pengendara dari arah Jl MH Thamrin menuju Monas dialihkan di Bundaran Patung Kuda menuju Jl Budi Kemuliaan atau Medan Merdeka Selatan sisi kiri.

Wadir Lantas Polda Metro Jaya, AKBP Sambodo Purnomo mengatakan, untuk mengatur lalu lintas (lalin) pihaknya mengerahkan sebanyak 700 personil petugas yang tersebar di semua titik dan persimpangan yang rawan kemacetan.

"Penutupan sampai buruh selesai. Untuk bus yang mengantar buruh kita parkirkan di Monas Timur, ada 494 bus. Lalu ada 60 motor untuk mengawal buruh sampai pulang nanti," katanya, Kamis (5/9).

Diberdayakan oleh Blogger.