skip to main |
skip to sidebar

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta perusahaan
yang berdomisili di ibu kota membayar upah buruh sesuai Kebutuhan Hidup
Layak (KHL).
"Kalau tidak mau, mereka (perusahaan) silakan angkat kaki," kata Basuki, di Balaikota, Rabu (4/9)
Ia
mengatakan, Pemprov DKI optimis kepergian sejumlah perusahaan yang
menolak penerapan upah buruh sesuai KHL tidak akan mengakibatkan
pendapatan asli daerah (PAD) Jakarta terpuruk. "Konsepnya Jakarta tetap
mesti ada beberapa pabrik yang low class, makanya kita siapkan Kawasan Berikat Nusantara (KBN)," ujarnya.
Basuki
mengaku, pihaknya saat ini tengah menyiapkan tiga pulau kawasan ekonomi
khusus di Jakarta. Namun, ia enggan menjelaskan di mana saja kawasan
ekonomi khusus itu. "Kita sedang mempersiapkan 400 hektar lahan tinggal
di sana. Tujuan apa? Agar KHL mereka itu rendah," ungkap mantan Bupati
Belitung Timur itu.
Menurut Basuki, jika para buruh tinggal di
dekat tempat bekerja, biaya hidup akan lebih murah. "Biaya transport
buruh jadi murah, waktu juga, tempat usaha. Istri dan suami juga ada
tempat usaha. Anak-anak buruh juga ditanggung sekolah, termasuk KJS. Itu
yang akan kita lakukan," paparnya.
Ia pun menyarankan perusahaan yang masih berada di tengah kota, namun menolak membayar buruh sesuai KHL lebih baik pindah.
"Pindah
ke Jawa Tengah. Karena bisa saja di Lebak, Semarang atau Jawa Timur,
Sragen lebih murah kan, Anda harus produksi di sana," pintanya.
0 Responses so far.
Posting Komentar