Kontroversi mengenai perubahan nama Jalan Medan Merdeka terus bergulir.
Bahkan nama lainnya muncul untuk mengganti salah satu nama jalan
tersebut dibandingkan dengan nama Mantan Presiden Soeharto, yakni Ismail
Marzuki. Usulan tersebut disampaikan oleh Lembaga Kebudayaan Betawi
(LKB) dan segera layangkan ke Tim 17.
Ketua Umum LKB, Tatang
Hidayat mengatakan, usulan nama Ismail Marzuki sebagai pengganti nama
Jalan Medan Merdeka Barat, karena merupakan pahlawan asli Betawi. "Kami
ingin mengusulkan Jalan Medan Merdeka diubah menjadi Jalan Ismail
Marzuki. Sebab Bang Maeng, panggilan Ismail Marzuki, merupakan putra
asli Betawi,” kata Tatang di Kantor LKB, Gedung Nyi Ageng Serang,
Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
Karena itu, dia akan melayangkan
surat usulan tersebut kepada tim 17 dengan tembusan kepada Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo. Perubahan nama keempat jalan di Jalan Medan
Merdeka sebagai langkah untuk pengayaan berdasarkan informasi yang
realistis dan faktual. Selain karena Ismail Marzuki putra asli Jakarta
yang lahir di Kwitang, Batavia, pada 11 Mei 1914, usulan tersebut juga
didasari Ismail Marzuki merupakan komponis terbesar dan maestro musik
legendaris Indonesia.
Selain itu, kata Tatang, sumbangsih dan
kontribusi Ismail Marzuki juga sangat besar dalam masa perjuangan
kemerdekaan Indonesia dengan menciptakan sekitar 240 lagu. Ratusan lagu
yang diciptakan Bang Maeng ini selalu menggelorakan semangat perjuangan
rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Lagu ciptaan Bang
Maeng diantaranya Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga, Melati Ditapal Batas,
Sepasang Mata Bola, Bandung Selatan di Waktu Malam, dan Selamat Datang
Pahlawan Muda. Ada pula lagu-lagu ciptaannya yang menumbuhkan semangat
cintah pada tanah air, seperti lagu Rayuan Pulau Kelapa, Indonesia
Pusaka, Ole Le di Kuta Radja dan Irian Samba.
Dikatakan Tatang,
semasa hidupnya, Ismail Marzuki juga pernah bekerja di Radio Republik
Indonesia (RRI) sebagai pembuat lagu dan pemimpin orchestra RRI yang
saat itu dikepalai Yusuf Ronodipuro. Melalui stasiun radio inilah,
lagu-lagu Ismail Marzuki selalu berkumandang dan mengudara ke pelosok
tanah air.
Atas jasanya tersebut, Ismail Marzuki memperoleh gelar
Pahlawan Nasional oleh Presiden RI bertepatan dengan peringatan Hari
Pahlawan 10 November 2004. “Mengingat nama beliau hingga saat ini belum
diabadikan pada nama jalan di Ibu Kota negara,"
Ditegaskan
Tatang, nama Ismail Marzuki lebih tepat untuk mengganti Jalan Medan
Merdeka Barat ketimbang Soeharto. Karena Ismail Marzuki pernah berkantor
dan bekerja di Jalan Medan Merdeka Barat selama sembilan tahun. Lebih
lama dari waktu bekerja Soeharto sewaktu menjadi Soeharto menjadi
Menteri Pertahanan dan Keamanan waktu itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 Responses so far.
Posting Komentar