Rabu, 04 September 2013 Di 04.26 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Kontroversi mengenai perubahan nama Jalan Medan Merdeka terus bergulir. Bahkan nama lainnya muncul untuk mengganti salah satu nama jalan tersebut dibandingkan dengan nama Mantan Presiden Soeharto, yakni Ismail Marzuki. Usulan tersebut disampaikan oleh Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) dan segera layangkan ke Tim 17.

Ketua Umum LKB, Tatang Hidayat mengatakan, usulan nama Ismail Marzuki sebagai pengganti nama Jalan Medan Merdeka Barat, karena merupakan pahlawan asli Betawi. "Kami ingin mengusulkan Jalan Medan Merdeka diubah menjadi Jalan Ismail Marzuki. Sebab Bang Maeng, panggilan Ismail Marzuki, merupakan putra asli Betawi,” kata Tatang di Kantor LKB, Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).

Karena itu, dia akan melayangkan surat usulan tersebut kepada tim 17 dengan tembusan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Perubahan nama keempat jalan di Jalan Medan Merdeka sebagai langkah untuk pengayaan berdasarkan informasi yang realistis dan faktual. Selain karena Ismail Marzuki putra asli Jakarta yang lahir di Kwitang, Batavia, pada 11 Mei 1914, usulan tersebut juga didasari Ismail Marzuki merupakan komponis terbesar dan maestro musik legendaris Indonesia.

Selain itu, kata Tatang, sumbangsih dan kontribusi Ismail Marzuki juga sangat besar dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan menciptakan sekitar 240 lagu. Ratusan lagu yang diciptakan Bang Maeng ini selalu menggelorakan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Lagu ciptaan Bang Maeng diantaranya Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga, Melati Ditapal Batas, Sepasang Mata Bola, Bandung Selatan di Waktu Malam, dan Selamat Datang Pahlawan Muda. Ada pula lagu-lagu ciptaannya yang menumbuhkan semangat cintah pada tanah air, seperti lagu Rayuan Pulau Kelapa, Indonesia Pusaka, Ole Le di Kuta Radja dan Irian Samba.

Dikatakan Tatang, semasa hidupnya, Ismail Marzuki juga pernah bekerja di Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai pembuat lagu dan pemimpin orchestra RRI yang saat itu dikepalai Yusuf Ronodipuro. Melalui stasiun radio inilah, lagu-lagu Ismail Marzuki selalu berkumandang dan mengudara ke pelosok tanah air.

Atas jasanya tersebut, Ismail Marzuki memperoleh gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2004. “Mengingat nama beliau hingga saat ini belum diabadikan pada nama jalan di Ibu Kota negara,"

Ditegaskan Tatang, nama Ismail Marzuki lebih tepat untuk mengganti Jalan Medan Merdeka Barat ketimbang Soeharto. Karena Ismail Marzuki pernah berkantor dan bekerja di Jalan Medan Merdeka Barat selama sembilan tahun. Lebih lama dari waktu bekerja Soeharto sewaktu menjadi Soeharto menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan waktu itu.

0 Responses so far.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.