Rabu, 04 September 2013 Di 04.29 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Proyek pekerjaan perbaikan saluran air di Jalan Pelita Bandengan Selatan, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat dikeluhkan warga setempat. Sebab, tumpukan tanah bekas galian dibiarkan menumpuk di pinggir jalan sehingga mengakibatkan jalan menjadi sempit dan kotor. Akibatnya, kendaraan dan pejalan kaki kesulitan melintasi jalan tersebut.

Tak hanya itu, proyek yang sudah berlangsung sejak sebulan lalu hingga kini tak kunjung rampung dan dibiarkan terbengkalai. “Proyek pengerjaan saluran air tersebut sudah dimulai bulan lalu dan hingga kini belum juga kelar,” ujar Pepen (55) warga RW 06, Kelurahan Pekojan, Rabu (4/9).

Dia mengakui, proyek normalisasi saluran air yang dilakukan di wilayah RW 06 dan 09 yang panjangnya mencapai 300 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut memang sangat dibutuhkan warga kedua RW demi meminimalisir banjir dan genangan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Namun dengan mangkraknya pengerjaan saluran dengan menyisakan tumpukan tanah sepanjang jalan tersebut, kata Pepen, selain menyulitkan warga dan kendaraan yang melintas, dikhawatirkan akan menyebabkan banjir lebih parah lagi ketika turun hujan.

“Saat ini wilayah kami sering tergenang hingga ketinggian di atas 30 sentimeter saat turun hujan. Namun dengan kondisi perbaikan saluran air yang terbengkalai ini, dikhawatirkan genangan akan semakin parah karena air tidak dapat mengalir dengan lancar,” ungkap Pepen.

Lurah Pekojan, Agus Yusuf mengaku proyek perbaikan saluran air yang merupakan proyek Sudin PU Tata Air Jakarta Barat ini dibiarkan terbengkalai dengan menyisakan tumpukan tanah di sepanjang jalan tersebut. “Memang sudah hampir sebulan ini proyek pengerjaan saluran di sepanjang jalan tersebut dibiarkan mangkrak,” terang Agus.

Saat ini, kata Agus, proyek perbaikan saluran air tersebut belum selesai dan baru pada tahap pemasangan gorong-gorong. Bahkan, tanah sisa galian juga belum dibersihkan. “Saluran air yang tengah dikerjakan nantinya mengarah ke salurah penghubung Bandengan Utara dan Selatan. Saya juga sudah menyurati unit yang berwenang untuk segera menuntaskannya karena kalau dibiarkan akan mengganggu kenyamanan warga dan kendaraan yang melintas,” tandas Agus.

0 Responses so far.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.