Rencana Pemprov DKI Jakarta membangun Giant sea Wall atau tanggul
raksasa di laut Jakarta segera terealisasi. Bahkan, pada tahun depan
dijadwalkan groun breaking atau peletakan batu pertama mega proyek
tersebut akan dilakukan. Untuk itu, berbagai persiapan juga terus
dimatangkan dan dirampungkan.
Direktur Jendral Sumber Daya Air
(SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Muhammad Hasan mengatakan,
pihaknya telah membahas persoalan banjir di ibu kota dengan Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo. Terlebiih, saat ini sudah mendekati musim
penghujan, sehingga baik pemerintah pusat maupun Pemprov DKI dituntut
siap mengantisipasi datangnya musim penghujan.
"Kita bicarakan
program-program penanggulangan banjir di Jakarta. Apalagi sudah
mendekati musim hujan berikutnya. Yang kedua, kita juga membahas masalah
perencanaan ke depan untuk membangun giant sea wall," ujar Hasan, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (6/9).
Dikatakan
Hasan, pembangunan tanggul raksasa akan dilakukan dalam beberapa tahap.
Untuk tahap pertama, akan terlebih dahulu dibangun tanggul bagian
dalam. "Pertama kita akan ground breaking tahun depan. Untuk tahap pertama dibangun tanggul bagian dalam," katanya.
Sementara
untuk penanganan banjir lainnya, seperti pembuatan sodetan dan
normalisasi Kali Ciliwung juga terus dilakukan. Permasalahan di bottle
neck menjadi fokus untuk segera diselesaikan. "Yang jadi masalah itu
masih ada persoalan pembebasan lahan. Jadi akan kita fokuskan ke
tempat-tempat itu," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menambahkan, dirinya telah mendesak agar pembangunan giant sea wall dipercepat.
Kamudian permbagian kerja antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat juga
harus diperjelas dalam pembangunan proyek ini. "Tadi konsentrasi untuk giant sea wall.
Saya minta agar dimajukan pelaksanaanya. Kemudian pembagian tanggung
jawabnya. Kalau sudah jelas langsung kerja kebut-kebutan," tegas Jokowi.
Dikatakan Jokowi, pembangunan giant sea wall
harus segera dipercepat, sebab level air laut semakin tinggi. Selain
itu, dengan pembangunan tanggul raksasa diharapkan bisa menambah pasokan
air baku untuk wilayah ibu kota. "Ya inginnya semua cepat. Kita
kejar-kejaran, karena level air laut itu semakin tinggi. Air baku di
sini juga kurang dan air baku di bawah tanah juga smakin turun setiap
tahun," katanya.
Saat ini, sambung Jokowi, rencana pembangunan
tanggul raksasa masih dalam tahap pembuatan desain. Diharapkan desainya
bisa segera rampung sehingga dapat segera dibangun. "Sekarang masih
dalam proses desain, belum rampung. Tapi tahun depan kita mulai,"
tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 Responses so far.
Posting Komentar